“Berprestasi dengan Gadget;
Pengaruh
Penggunaan Medsos dalam Prestasi
Belajar”

Dilatarbelakangi oleh euforia
penggunaan gadget dan keterlibatan dalam media sosial secara massif, perlu
kiranya kita merenungkan satu pertanyaan berikut sejenak. “Bagaimana kita menyikapi kehadiran alat-alat komunikasi serba canggih yang
ada di genggaman anak-anak kita?” Pertanyaan ini biasa-biasa saja
sebenarnya, namun karena adanya kegamangan pada orang tua maka kata “menyikapi”
menjadi suatu hal yang serius. Perselancaran di dunia maya sudah menjadi
keseharian dari anak-anak usia remaja ke atas. Masalah akan muncul saat kita
berbicara tentang konten dari
perselancaran tersebut (baca: internet, berbagai fitur di dalamnya)
Seksi Pendidikan sebagai salah satu badan
pekerja dalam struktur kepengurusan Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Ratu
Rosari terpanggil untuk mengupas fenomena ini ke permukaan. Melalui kegiatan
seminar sehari; yang diselenggarakan pada hari Minggu, tanggal 17 Mei 2015 mulai
jam 11.00 hingga jam 16.15, bertempat di aula gereja paroki, dihadiri oleh 181
peserta dari unsur-unsur AREKA dan OMK se-paroki, yakni terdiri atas 20
lingkungan Gereja Paroki serta utusan dari 6 Stasi (Stasi Sei Beraskata, Sri
Gunting, Suka Maju, Gunung Tinggi, Belimbingan, dan Serba Jadi)
Key-note speaker, Dra. Aprilia Fajar Pratiwi, M.Si
(Psikolog) memberi pencerahan melalui paparan terkait topik seminar serta berupaya
mengeksplore kebiasaan para peserta dalam
penggunaan gedget melalui diskusi kelompok serta kegiatan praktis lainnya yang
sungguh-sungguh menghidupkan suasana. Ramai, ceria, dan rileks, namun tanpa
kehilangan esensi dan tujuan kegiatan itu sendiri bagi kalangan muda. Beliau
juga menekankan agar peserta bersikap bijak dalam penggunaan media sosial.
Bahwa media sosial sebaiknya digunakan lebih kepada pendukung prestasi belajar;
bukan malah kehadirannya menurunkan prestasi belajar!
Ada beberapa catatan penting yang kita dapat rangkum dari
hasil diskusi 8 kelompok peserta seminar; yakni bahwa para remaja dan OMK
menyadari bahwa medsos memiliki kebaikan dan keburukan terkait dengan status
mereka sebagai pelajar. Keburukannya yang paling mengemuka adalah; tersita waktu untuk belajar, menjadi individualis, menggunakan gedget
sebagai alat berbohong/curang dalam ujian, dlsb. Namun mereka
tetap saja terjebak dalam kebiasaan tidak baik yang mereka sudah sebut tadi
sebab gedget selalu ada dalam genggaman!
Acara seminar mendapat dukungan penuh dari pastor Paroki
serta ketua dan sekretaris Dewan Pastoral Paroki Santa Maria dan OMK paroki
sebagai panitia. Perhatian penuh terhadap para remaja dan orang muda Katolik
memang diperlukan dan kepedulian pengurus gereja dan orang tua seperti itu
direspon positip oleh para generasi muda gereja dengan atensi, kesungguhan dan
keseriusan mengikuti acara-demi acara hingga selesai dan ditutup oleh Bapak
Pastor.
Moga-moga upaya pembekalan, penyertaan dan arahan menuju
hal-hal yang baik khususnya dalam hal cerdas
dalam menggunakan gadget dan media sosial akan berbuah kebaikan. Amin.
(psj/2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar